Deskripsi Singkat Novel Pukat
Judul Buku : Si Anak Pintar [Pukat]
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : Desember, 2018
Jumlah Hlm : 345 Halaman
Genre : Novel
Toko Buku Online -Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, judul novel dari serial anak-anak memang di-recover sekaligus di-retitle sedemikian rupa agar lebih terlihat menarik perhatian pembaca. Meskipun begitu, isinya tetap sama, kok. Bahkan saya lebih suka dengan sampul buku yang sekarang ketimbang yang awal-awal dengan judul yang berbeda.
Bacaan Alternatif
Novel-novel serial anak mamak milik Tere Liye memang menjadi bacaan alternatif yang seru ketika ingin mengenang memori-memori masa kecil yang tak akan pernah bisa diulang kembali. Seperti terbang melesat di masa-masa yang telah jauh secara tiba-tiba. Kali ini, saya akan membahas mengenai serial anak mamak yang menceritakan tentang Pukat—Si Anak Pintar.
Sebenarnya saya membaca buku ini ketika saya masih berada di bangku SMA. Namun, ketika ingin me-review-nya kembali, saya mencoba membaca-baca ulang. Ternyata rasa dan penangkapannya berbeda ya, membaca buku yang sama dengan waktu yang berbeda pula? He-he-he.
“Kau bukan Pukat si anak yang pintar… kau lebih dari itu, kau Pukat si anak yang genius.”
Ya! Jika Burlian—adik dari Pukat—mendapat julukan Si Anak Spesial, maka Pukat mendapatkan julukan Si Anak Pintar. Pukat sendiri adalah anak kedua dari empat bersaudara dalam serial anak mamak Tere Liye. Nah, suatu hari Pukat sempat melakukan perjalanan ke kota dengan menaiki Kereta Api bersama dengan Bapak dan Burlian. Di zaman yang belum ada listrik kala itu, melewati terowongan tentunya sangat gelap karena belum ada penerangan. Keadaan ini dimanfaatkan oleh perampok untuk membuat para penumpang ketakutan dan cemas tak karuan. Siapa perampoknya? Pukatlah yang kemudian menjadi pemecah masalah di kereta tersebut.
Kesan Setelah Membaca Novel Pukat
Seperti biasa, membaca serial anak mamak membuat saya belajar banyak sekali moral value yang ditanamkan di setiap lembar novelnya. Mulai dari nilai keikhlasan, keberanian, belajar jangan berprasangka buruk hingga belajar untuk menurut apa yang orangtua katakan.
Kelak, Pukat mendapat kesempatan berkuliah di Amsterdam. Novel yang menyajikan cerita Pukat dalam 25 bab ini cocok sekali buat kamu yang berjiwa penasaran di masa-masa masih kanak-kanak.
Lihat Juga : Review Novel Aku, Kau dan Sepucuk Angpau Merah