Review Buku The Book Of Imaginary Beliefs

4.8/5 - (6 votes)

Deskripsi Singkat Buku The Book Of Imaginary Beliefs

Judul Buku          : The Book Of Imaginary Beliefs

Penulis                 : Lala Bohang

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit      : 2019

Jumlah Hlm         : 152 Halaman

Genre                   : Self-Improveent

Toko Buku Online – Saya memang salah satu penggemar bacaan buku ilustrasi. Salah satu yang paling saya gemari adalah bukunya Philippa Rice—salah satu penulis buku ilustrasi yang berasal dari Inggris. Nah, mengetahui bahwa ada ilustrator-ilustrator kece yang membuat karya buku ilustrasi sepert Lala Bohang ini, membuat saya semakin bangga dengan karya-karya di Indonesia!

Kesan Setelah Membaca Buku Karya Mbak Lala Bohang

Tak bisa dipungkiri sih, membaca buku ilustrasi menjadi hal yang menyenangkan bagi saya karena bisa membuat otak saya—yang ketika membaca buku essai atau novel pening, kemudian melihat gambar-gambar lucu dengan tulisan yang sederhana namun bermakna, membuat bola mata saya membesar. Mata dan otak saya terasa kembali bugar.

Well, Pernahkah kamu membaca buku berjudul The Book of Invisible Questions dan The Book of Forbidden Feelings? Di dalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan simpel yang sebetulnya itu adalah pertanyaan penting yang setiap kita butuh jawabannya.

Namun perbedaannya, buku berikutnya milik Lala Bohang berjudul The Book of Imaginary Beliefs ini terlihat lebih terlihat matang pertumbuh-kembangannya. Alias, Mbak Lala Bohang lebih dewasa! He-he-he. Jika dilihat dari beberapa tulisannya, memang nggak heran juga sih. Kalau pengerjaan bukunya sampai memakan waktu dua belas bulan lamanya. Waktu yang tidak pendek untuk menyelesaikan sebuah buku yang matang, bukan?

Mbak Lala memang terlalu berani untuk menggali dan menjelaskan berbagai hal yang tidak diceritakan oleh orang lain. Permainan kata yang telah disusun sedemikian rupa oleh Lala, membuatnya semakin terasa kekhasan buku-bukunya. Seperti ketika ia menyebut kalimat yang mengandung kata benda dengan jumlah yang banyak di momen-momen tertentu, misalnya.

Foto dari IG @imgriss

Kagum dengan Bukunya

Yang membuat saya semakin terkagum dan tertohok dengan buku ini adalah, ketika Lala menjelaskan mengenai makna dari judul buku ini sendiri—the book of imaginary beliefs: we don’t share the same beliefs. Bahwa tidak semua orang harus sependapat dengan kita. Tidak semua orang harus memiliki satu keyakinan/kepercayaan yang sama dengan kita mengenai suatu hal yang berpotensi memunculkan perbedaan. Sebab kita tahu, perbedaan adalah hal mutlak yang ada di dunia ini.

Jika di buku Soppy milik Philippa Rice memadukan warna merah, putih dan hitam, maka di buku Lala yang satu ini memiliki warna-warna ilustrasi yang memadukan antara warna hijau, putih dan hitam. Ilustrasi yang disajikan Lala Bohang sendiri menurut saya adalah ilustrasi yang sulit ditafsirkan—alias too abstact to be understand.

Bagi kamu yang ingin membaca buku ilustrasi namun bingung membaca buku apa, barangkali The Book of Imaginary menjadi buku yang bisa menemani santai sendirimu di sore hari sembari meneguk secangkir kopi. Selamat membaca!

Lihat Juga : Review Novel Hafalan Shalat Delisa