11 Kesalahan StartUp yang Sering Terjadi Ketika Awal Merintis

5/5 - (5 votes)

Toko Buku Online – Sekarang sedang marak bisnis StartUp di mana-mana. Banyak perusahaan yang sukses dan mendapatkan keuntungan yang tidak kepalang. Namun, sebenarnya banyak juga perusahaan StartUp yang baru merintis kemudian lenyap dimangsa pesaingnya karena beberapa kesalahan startup mereka.

Hukum alam memang, ada yang tumbuh dan ada yang tumbang. Terus, apa sih yang menjadikan perusahaan StartUp gagal? Kesalahan apa saja yang sering dilakukan StartUp ketika baru merintis usahanya?

Inilah 11 kesalahan StartUp yang baru merintis kemudian langsung bangkrut begitu saja:

1. Tidak Memiliki Visi Misi

Langkah pertama yang harus kamu perhatikan di StartUp adalah visi dan misi perusahaan tersebut. Visi atau tujuan merupakan pondasi awal membangun bisnis. Banyak StartUp yang gagal karena tidak memiliki visi, tidak memiliki tujuan yang pasti.

Biasanya, StartUp yang gagal ini terlalu mengutamakan ide yang katanya brilian. Padahal, visinya nol besar. Sehingga projek yang akan kamu garap menjadi tidak jelas. Target pasar tidak nentu dan akhirnya perusahaan StartUp ini tumbang, kalah dengan pesaingnya yang lebih kokoh.

2. Tidak Fokus Pada Satu Bidang

Baru merintis sudah mengerjakan banyak bidang, tidak fokus! Kesalahan StartUp tersebut sering dilakukan. Biasanya perusahaan StartUp yang seperti ini akan mudah gagal. Sebab, tidak memiliki fokus yang dikerjakan.

Untuk StartUp yang baru berdiri, sangat disarankan fokus dulu pada satu bidang. Jika bidang yang difokuskan ini sudah berhasil, dan sudah dikenal konsumen. Lalu, langkah selanjutnya adalah mengembangkan projek baru, dengan inovasi-ibovasi produk lainnya.

Artikel Lainnya: 5 Menu Sarapan Sehat dan Murah Ala Tokoh Dunia

3. Tidak Melakukan Riset Pasar

Nah, yang kamu perlukan di awal saat membangun Srartup, adalah riset pasar. Banyak perusahaan StartUp yang gagal karena tidak melakukan riset pasar.

Biasanya, mereka asal membuat satu produk, sedangkan peminat produk tersebut tidak ada. Hasilnya, perusahaan ini tidak memiliki konsumen. Dan hanya akan menghambur-hamburkan uang saja.

Maka dari itu, jika hendak mendirikan StartUp, cari tahu dulu peluang pasarnya. Lakukan riset pasar untuk mendapatkan hasil yang akurat. Bila perlu, menggunakan jasa (konsultan bisnis).

4. Tidak Melirik Permintaan Pasar

Jika kamu sudah memiliki pasar yang jelas, selanjutnya harus mendengarkan permintaan dari pasar tersebut. Konsumen selalu ingin produk yang digunakannya semakin berkembang. Semakin memudahkan penggunanya.

Di sini, banyak perusahaan StartUp yang gagal karena tidak mau mendengarkan permintaan pasar. Hasilnya, konsumen kecewa kemudian mendinggalkan produk tersebut dan beralih ke produk lainnya.

5. Terlalu Fokus Menyenangkan Investor

Perusahaan StartUp biasanya di dukung oleh investor. Investor ini yang mendanai sebagian besar berlangsungnya perusahaan StartUp tersebut. Tak aneh,ide-ide juga kadang muncul dari investor.

Investor tetntu memiliki keinginan, sebab mereka memiliki andil besar. Namun, karena demikian, banyak perusahaan StartUp yang bangkrut karena terlalu menuruti investor.

Dengan niat membahagiakan investor, hasilnya malah gagal total. Yang perlu digaris bawahi adalah, selain investor StartUp juga harus menyenangkan konsumennya, selaku penggunanya.

Sumber-sumber penghasilan tentu dari konsumen, maka dari itu lebih pekalah terhadap konsumen. Dan tidak perlu sepenuhnya menuruti investor, jika permintaannya tidak masuk akal.

Konsumen senang, usaha lancar. Catat baik-baik ya!

6. Tidak Mau Kolaborasi

kesalahan startup
Foto dari Elemen Envato

Kesalahan StartUp berikutnya dalah tidak mau berkolaborasi dengan StartUp lainnya. Karena terlalu egois takut tersaingi, Alih-alih demikian malah merugikan perusahaan sendiri.

Kolaborasi ini penting, selain untuk menambah jaringan, juga dapat menambah pengalaman dan jam terbang. Cobalah berkolaborasi dengan StartUp lain untuk mengerjakan satu projek. Namun tetap, harus dengan peraturan atau kontrak yang jelas.

7. Mempekerjakan Orang yang Salah

Faktor penting dalam membangun StartUp berikutnya adalah mempekerjakan orang yang tepat. Yang sesuai dengan keahliannya. Sebab, banyak StartUp yang gagal karena mempekerjakan orang yang salah.

Mempekerjakan ahli merupakan investasi dalam membentuk tim. (Membentuk tim yang baik) sangat diperlukan untuk menunjang beragam pekerjaan. Dengan tim yang baik, solid dan berkualitas perusahaan StartUp akan semakin kokoh dalam berkarya.

Baca Juga: 7  Perumahan Murah di Depok dengan Harga Rp 300 Jutaan

8. Tidak Memiliki Strategi Marketing

kesalahan startup
Foto dari Elemen Envato

Tidak memiliki strategi marketing merupakan kesalahan StartUp yang sering terjadi. Akibatnya perusahaan StartUp yang baru kamu rintis itu gagal dalam waktu yang cepat.

Perlu kamu ketahui, strategi marketing sangat perlu untuk memperluas jangkauan pasar. Semakin luas pasar, maka emakin banyak konsumen yang berminat.

Jika sudah banyak konsumen, maka dapat dengan mudah meraup keuntungan. Maka dari itu, segera rencanakan strategi marketing yang mantap. Bila perlu, gunakan konsultan marketing untuk menunjang perusahaan StartUp ini.

9. Materi Promosi Kurang Baik

Materi promosi yang asal-asalan akan berdampak buruk terhadap minat konsumen. Melihatnya saja tidak mau, apalagi menggunakan produknya. Nah, karena kesalahan materi promosi ini, StartUp gagal mendapatkan konsumennya. Hasilnya, jadi bangkrup.

Selain strategi marketing yang baik, materi promosi juga harus diminati banyak kalangan. Enak dilihat, dan tidak membosankan. Tujuannya untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya dengan materi promosi ini.

10. Teknik Launching yang Salah

Sebgaus apapun sebuah produk, jika teknik launchingnya salah, ini bisa menyebabkan kekagalan pada prusahaan StartUp.

Jangan ragu untuk mengeluarkan budget untuk biaya launching produk. Biaya yang digunakan untuk launching bukanlah dana yang dihambur-hamburkan begitu saja. Biaya launching ini merupakan investasi awal untuk mendapatkan konsumen ketika pertama merintis.

Pastikan launching dengan meriah, sehingga produkmu dapat dikenal oleh konsumen. Selain dikenal, usahakan juga bisa dikenang konsumen.

11. Kurang Modal

kesalahan startup
Foto dari Elemen Envato

Ah iya, kurang modal juga bisa menyebabkan kegagalan ketika mendirikan StartUp. Modal mendirikan StartUp memang kadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, diperlukan bantuan dari pihak investor.

Kekurangan modal, bisa mengakibatkan kegiatan StartUp terhambat. Sehingga produk yang akan kamu ciptakan jadi setengah-setengah. Namun, dengan modal yang mumpuni ini bisa menjadi keuntungan tersendiri.

Tapi, tidak menutup kemungkinan juga, dana yang besar jika tidak kamu kelola dengan baik hasilnya akan nihil. Akan gagal juga.

Itulah beberapa kesalahan startup yang sering terjadi ketika merintis perusahaan. Ketika kamu dan teman-temanmu akan merintis StartUp maka perhatikan poin penting yang sudah kita bahas tadi. Pastikan itu menjadi bahan diskusi bersama tim yang kamu bentuk.

Lihat Juga: 10 Tips Berjualan Online di Era 4.0